Kembali ke Arsip Pustaka

Lagu Sunyi Sang Jiwa

Puisi

Bukan pada aksara yang teriak di lembaran pucat

Bukan pada kilau cahaya di layar yang memikat

Ia berbisik... dari retak tanah yang kau pijak

Aroma hujan pertama, saat jiwa luhur tersentak


Ia tak dihafal oleh akal yang pongah

Namun diukir oleh jemari yang lelah

Ribuan fajar pudar, ribuan senja rebah

Hingga gerak menyatu dengan ruh

Tanpa kata, tanpa celah


Ia adalah kompas yang berdetak di dalam dada

Menunjuk arah saat mata dunia sedang buta

Mengenali gema kebenaran di tengah riuh dusta

Sebuah lagu sunyi yang hanya didengar Sang Jiwa


Maka ia tak pernah meninggikan suara

Tak haus pujian, tak silau akan mahkota

Sebab keahlian sejati adalah akar yang tak kentara

Menghidupi pohon

Tanpa meminta dunia melihatnya