Kembali ke Arsip Pustaka

Senandung Tanya

Puisi

Ketika kupasangkan penutup telinga yang memutar lagu

Yang kuharap adalah suasana sendu

Setelah telingaku tak lagi mendengar dunia luar

nampaknya ia terlalu asik


Sampai pak tua melempar sebuah kursi padaku sembari mengoceh

"Sendu mana yang ingin kau resapi? hingga lupa mengubah mimik"

Sial, bagaimana ia bisa mendengar, apa yang tak diumbar


Aku segera mengubah raut menjadi mendung.

Akhirnya ia pergi tanpa rasa bersalah

Aku bertanya pada diri yang tak mengerti